MikroTik: Si Mungil yang Mengubah Cara Anda Mengelola Jaringan (Panduan Lengkap)

Di era digital saat ini, internet telah menjadi kebutuhan pokok. Untuk mengelola jaringan komputer agar tetap stabil dan aman, Mikrotik hadir sebagai solusi. Mikrotik adalah sistem operasi berbasis perangkat lunak yang mengubah komputer menjadi router jaringan yang handal, menghubungkan berbagai perangkat dalam satu atau lebih jaringan. Sistem operasi ini mempermudah administrasi jaringan komputer.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Mikrotik, mulai dari pengertian, sejarah, fungsi, jenis, cara kerja, hingga manfaatnya. Tujuannya adalah memberikan pemahaman dasar tentang pembuatan sistem operasi jaringan, baik untuk penggunaan di tempat kerja maupun di rumah.

Pengertian Mikrotik

Mikrotik adalah sistem operasi (Operating System) berbasis Linux yang dirancang khusus untuk router jaringan. Perangkat ini memungkinkan pengguna untuk mengelola dan mengontrol lalu lintas data dalam jaringan komputer. Mikrotik sangat ideal untuk membangun administrasi jaringan komputer dari skala kecil hingga besar.

Perlu diingat bahwa Mikrotik adalah sebuah sistem operasi (software), sedangkan router adalah perangkat keras (hardware) yang berfungsi sebagai penghubung antara dua jaringan atau lebih.

Sejarah Mikrotik

Mikrotik didirikan oleh John Trully dan Arnis Riekstins di Latvia pada tahun 1996. Awalnya, mereka menggunakan sistem operasi Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan teknologi wireless LAN (WLAN) Aeronet. Seiring waktu, Mikrotik berkembang menjadi perusahaan yang fokus pada pengembangan sistem operasi router yang handal dan dapat digunakan di seluruh dunia.

Fungsi Mikrotik

Mikrotik memiliki berbagai fungsi penting dalam pengelolaan jaringan, di antaranya:

1. Sistem Otentikasi: Membantu memblokir situs web dengan konten ilegal, mendukung internet positif.
2. Konfigurasi Jaringan Lokal: Mengatur dan mengkonfigurasi LAN (Local Area Network) dengan PC Mikrotik Router OS.
3. Pengelolaan Jaringan Internet: Memusatkan pengelolaan jaringan internet, memudahkan administrasi data.
4. Hotspot: Konfigurasi hotspot, pembagian bandwidth, dan pemisahan lalu lintas data internasional dan lokal.
5. Pembuatan PPPoE Server: Membuat PPPoE Server.

Jenis-Jenis Mikrotik

Terdapat dua jenis utama Mikrotik:

1. Mikrotik RouterOS: Sistem operasi berbasis UNIX yang menyediakan fitur router, bridge, firewall, proxy server, hotspot, dan lainnya.
2. RouterBoard: Perangkat keras (hardware) yang dikembangkan oleh Mikrotik. RouterBoard berukuran kecil dan praktis, serta dapat diinstal dengan RouterOS.
3. MikroTik CHR: Mengelola jaringan tanpa perangkat sendiri, gratis dengan kecepatan terbatas.

Fitur dalam Mikrotik

Mikrotik dilengkapi dengan berbagai fitur, termasuk:

• Address List
• Asynchronous
• Bonding
• Bridge
• Data Rate Management
• Firewall dan NAT
• Hotspot
• M3P
• Proxy
• WinBox
• Routing

Cara Setting Mikrotik

Untuk menghubungkan Mikrotik ke internet, Anda perlu melakukan konfigurasi seperti IP Address, default route, NAT Masquerade, DNS Server, DHCP Server, dan Bridging. Proses ini dilakukan secara berurutan, mulai dari mengatur IP Address pada interface yang terhubung dengan jaringan ISP.

Manfaat Mikrotik

Penggunaan Mikrotik memberikan berbagai manfaat, di antaranya:

1. Internet Gateway: Menghubungkan jaringan lokal (LAN) dengan internet, mengatur lalu lintas data, dan mengontrol konten yang dapat diakses.
2. Penghubung Antar Jaringan (Routing): Menghubungkan beberapa jaringan dan menentukan jalur terbaik untuk mencapai alamat perangkat komputer.
3. Access Point: Berfungsi sebagai Access Point pada jaringan WIFI (Wireless Fidelity).

Kelebihan Mikrotik

• Harga terjangkau
• Fitur beragam
• Tidak membutuhkan sumber daya besar
• Tersedia berbagai pilihan jenis
• Protokol keamanan yang lengkap

Kekurangan Mikrotik

• Skalabilitas terbatas
• Layanan customer support lambat

Dengan berbagai fungsi dan manfaatnya, Mikrotik menjadi solusi ideal untuk membangun dan mengelola jaringan komputer yang handal dan efisien.